Minggu, 18 November 2012

Platinoem Band ( Tugas Etika Bisnis II )

Posting ini dibuat sebagai tugas dari mata kuliah softskill Etika Bisnis. Dalam hal ini, Platinoem Band merupakan objek yang menjadi tugasnya. Disini, saya diumpamakan sebagai Manajer Platinoem band yang harus mengembangkan karier band ini dan tidak melanggar etika dalam bermusik. Sebelumnya, saya ingin memperkenalkan siapa dan bagaimana Platinoem band ini terbentuk:

Platinoem Band berformasikan 5 mahasiswa yang berprestasi di bidang akademisi yang mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu Universitas Swasta terkemuka yang menyandang peringkat 5 secara nasional di Indonesia, sungguh hal yang sangat unik dan keberuntungan yang sangat luar biasa bagi para personil Platinoem yang tak hanya beasiswa yang diraih, ternyata juga mendapatkan dukungan penuh dari kampusnya dalam hal bermusik hingga mewujudkan mimpi kebanyakkan para musisi untuk melahirkan sebuah karya album, dengan judul yang sama dengan nama kelompok musiknya yaitu Platinoem. inilah para anggota dari Platinoem Band:




Setelah melihat dan mengamati 4 video dari platinoem band ini yaitu:
1. Platinoem – Bukan Untukku :  Watch “platinoem.mp4″ on YouTube 
2. Platinoem – Biarkanlah :  Watch “Platinoem Biarkanlah” on YouTube
3. Platinoem – The Winner :  Watch “PLATINOEM_the winner.mp4″ on YouTube 
4. Platinoem – Indah :  Watch “Platinoem ft Rindu AFI – Indah” on YouTube 

Dapat disimpulkan bahwa band Platinoem ini sudah jeli dalam melihat bagaimana trend industri musik Indonesia saat ini. Mereka mengusung genre musik yang sedang in di kalangan masyarkat yaitu "pop". Jadi, mereka berusaha menantang arus dengan caranya sendiri dan kerja sama semuanya. Unik dan percaya diri untuk karya dan hasil usaha Band tersebut bagi masyarakat.

Untuk lebih maju dan dikenal dunia terutama di Indonesia, sebagai manajer band yang harus dilakukan yaitu dengan mempromosikan Platinoem Band ini dengan cara menjalin kerja sama dengan suatu produk untuk mengadakan konser di seluruh Indonesia. Selain melakukan promo tersebut, Platinoem Band juga harus mengetahui dan menyimak genre musik apa yang lagi trend dikalangan masyarakat, remaja pada umumnya. Dan tidak lupa sebagai manajer band, kita harus memberikan support (motivasi) kepada para anggota Platinoem Band ini sehingga mereka lebih termotivasi untuk menciptakan lagu baru. 

Di kalangan masyarakat Indonesia fungsi social media seperti facebook/twitter sangat berpengaruh besar, untuk itu sebagai manajer band ini saya tak luput akan mempromosikan lagu-lagu serta anggota dari Platinoem band ini melalui social media. Dengan begitu Platinoem Band ini akan dikenal masyarakat luas dan semoga semakin maju & sukses kedepannya.

Demikian pendapat dari saya mengenai kemajuan untuk Platinoem Band ini. Sukses dan dapat merambah industri musik mancanegara untuk Platinoem Band.
:)


Sabilla Fardhini
16209063


Jumat, 26 Oktober 2012

SOFTSKILL Etika Bisnis

1.    Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti  suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.
Moralitas biasanya dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.

2.       a. Norma Agama                       
      Merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan.
b. Norma Hukum                      
Suatu rangkaian aturan yang ditunjukkan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh lembaga tertentu.
c. Norma Kesusilaan              
Peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
d. Norma Kesopanan              
Petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat.
e. Norma Kebiasaan              
Sekumpulan peraturan yang dibuat bersama secara sadar atau tidak menjadi sebuah kebiasaan.

3.  Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain.

4.       Etika dibagi menjadi dua.
a.       Etika Deontologi
Yaitu Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Tiga prinsip yang harus dipenuhi:
§ Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
§ Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik.
§ Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.
b.      Etika Teleologi
Yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Misalnya, mencuri bagi etika teleologi tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan baik buruknya tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu.

5.    Mitos bisnis amoral mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika dan moralitas. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Etika justru bertenatangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tiak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai-nilai moral. Sekalipun mitos bisnis amoral dapat dipahami dengan berbagai asumsi dan argumentasinya, namun hal itu semakin tidak bisa diterima oleh masyarakat dewasa ini. Sebab sudut pandang ekonomi bukanlah sudut pandang satu-satunya dalam memahami bisnis. Apalagi bila bisnis itu ingin disebut sebagai bisnis yang baik, dalam arti ekonomi (baca: menguntungkan), sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku (baca: patuh hukum), dan tidak mengakibatkan kerugian pada pihak lain (baca: sesuai etika dan moralitas), sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang (baca: ratusan sampai ribuan tahun).

6.       Beberapa prinsip umum dalam etika bisnis antara lain:
a.       Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b.      Prinsip Kejujuran
Prinsip ini merupakan prinsip paling problematic karena masih banyak pelaku bisnis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan curang.
c.       Prinsip Keadilan
Yaitu menuntut setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
d.      Prinsip Saling Menguntungkan
Yaitu menuntut agar setiap bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
e.      Prinsip Integritas Moral
Yaitu dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.

7.       Kelompok Stakeholders
a.       Kelompok Primer
Yaitu pemilik modal, saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan.
b.      Kelompok Sekunder
Yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok social, media massa, kelompok pendukung, dan masyarakat.

8.       Kriteria dan Prinsip Utilitarianisme
Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai kebijaksanaan atau tindakan.
a.       Manfaat : bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
b.      Manfaat terbesar : sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil mungkin.
c.       Pertanyaan mengenai menfaat : manfatnya untuk siapa? Saya, dia, mereka atau kita.

Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.

Nilai positif etika ultilitarinisme adalah
a.       Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
b.      Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.
Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain.
Will Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2 daya tarik yaitu :
etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas
b.etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.
Kelemahan etika ultilitarinisme
a.       Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
b.      Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat
c.       variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
d.      Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
f.Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.

9.       Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral
Paling sedikit ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral. Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu akan tindakannya itu serta konsekwensi dari tindakannya. Hanya kalau seseorang bertindak dengan sadar dan tahu, baru relevan bagi kita untuk menuntut tanggung jawab dan pertanggungjawaban moral atas tindakannya itu.
Kedua, tanggung jawab juga mengandalkan adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya, jika tindakannya itu dilakukannya secara bebas. Jadi, jika seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakan itu. Hanya orang yang bebas dalam melakukan sesuatu bisa bertanggung jawab atas tindakannya.
Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.

Status Perusahaan
perusahaan memang mempunyai tanggung jawab, tetapi hanya terbatas pada tanggung jawab legal, yaitu tanggung jawab memenuhi aturan hukum yang ada. Dalam kerangka pemikiran bahwa tanggung jawab hanya bisa dituntut dari pelaku yang tahu, bebas, dan mau, Milton Friedman dengan tegas mengatakan bahwa hanya manusia yang mempunyai tanggung jawab.

Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a.       Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya.
b.      Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan
Bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam-macam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan, pada core business-nya.

Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a.       Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwaa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatngkan keuntungan sebesar-besarnya.
b.      Lingkungan sosial yang lebih baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik.

Jumat, 08 Juni 2012

ABSTRAK (SOFTSKILL 3)

Sabilla Fardhini
16209063



Pengaruh Orientasi Belanja Terhadap Niat Pembelian Konsumen Online

PI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2012.

Pertumbuhan teknologi internet yang sangat cepat  memungkinkan konsumen Indonesia untuk melakukan pembelian produk dan jasa melalui web-retailer dan mencari informasi produk menggunakan internet. oleh karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi  pertimbangan dari niat pembelian konsumen secara online. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak dari orientasi belanja pada niat pembelian konsumen secara online. Tujuan kedua adalah untuk mengidentifikasi konstruk manakah yang memiliki pengaruh paling besar dalam niat pembelian. Penelitian ini mengungkap bahwa niat pembelian secara impulse, orientasi kualitas, orientasi merek, orientasi kenyamanan, dan kepercayaan pada toko online memiliki hubungan positif terhadap niat pembelian konsumen secara online. Penelitian ini juga menemukan bahwa orientasi kualitas adalah kontribusi terpenting dalam niat pembelian secara online.



Keywords :
Orientasi belanja, niat pembelian, belanja online, e-commerce





Jumat, 27 April 2012

Hari Terakhir di Milan (Cerpen)


Kring. Bunyi suara ponsel membuatku terbangun. Gila, inikan masih pukul 5:00 pagi. “Halo, siapa nih?” jawabku sedikit kesal., karena membuatku terbangun dari tidur lelapku.
            “Mila, hari ini kita ketemuan di tempat biasa, CafĂ© Dejavu jam 12:00 siang. Oh yah, jangan telat” katanya tanpa memberikan kesempatan aku berbicara. Dia langsung menutup ponselnya. Aneh kenapa secara tiba-tiba Mila mau ketemu aku. Dasar perempuan kemauannya aneh-aneh saja.
Perkenalkan namaku Romi, 28 tahun. Pria baik hati, angkuh, ramah, keras kepala, sabar, tulus, optimis, percaya diri dan yang pasti cukup good looking. Hari ini, hari Senin akan menjadi hari yang melelahkan. Banyak tugas yang harus aku kerjakan di kantor.
Aku bekerja di EA Games perusahaan games terbesar di dunia yang hanya bisa di saingi oleh SEGA. Aku  mungkin menjadi salah seorang Indonesia yang beruntung bekerja disini. Sebagai kreatif desain games. Aku mengerjakan setiap hal yang berhubungan dengan pembuatan games baru. Perusahaan kami telah membuat banyak games best seller, seperti The Sims, The Sims 2, NBA live 2005, Winning Eleven dan banyak lagi.
Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagiku. Aku akan mempresentasikan games simulator The Sims 2 University di hadapan para GM, Presiden komisaris dan para bawahannya. Menurut jadual games ini harus segera beredar sebelum bulan Mei ini.
Aku harus tampil rapih dan menyakinkan. Agar para atasanku terkesan. Ini waktunya percaya diri dan jangan gugup. Tampil sebaik mungkin, karena aku adalah kreatif desain terbaik yang mereka punya. Masa depan EA Games ada di tanganku. Seperti aku yang tak terkalahkan. Karena tak ada yang dapat menjatuhkanku.
“Kau siap?” Tanyaku pada kepala kratif desain, Pak Henry, seorang berkebangsaan Prancis.
“Perusahaan telah membantalkan rapatnya, Romi” katanya muram sambil memasuki ruang kerjaku.
“Sampai besok?”tanyaku sedikit bingung dengan penjelasanya.
“Tidak, ini sudah berakhir” katanya terlihat sedih
“Sudah berakhir” kataku mencoba menyakinkan
“Dave, telah membawa semua rancangan games yang kamu buat ke SEGA. Semuanya” katanya lagi sambil mejelaskan bahwa asistenku, Dave adalah sang pengacau.
“Sekarang dia menjadi kepala kratif desain di SEGA” lajutnya dengan wajah sedih.
“Kau di pecat. Ini surat dari perusahaan atas penghianatanmu” katanya sambil memberikan aku amplop berlogo EA Games.
“Tapi, semua ini salah paham aku tak melakukannya. Semua itu bohong” aku mencoba menjelaskan semua yang terjadi. Tapi itu semua percuma setelah Pak Henry memperlihatkan surat perjanjian yang aku tandatangani dengan SEGA.
Pemecatan ini seperti menampar mukaku berkali-kali. Aku berjalan gontai meninggalkan ruang kantor. Berjalan melewati lorong-lorong yang bergambar tokoh-tokoh games yang kami buat. Aku tak mengerti bagaimana bisa semua ini terjadi. Aku sama sekali tak menandatangani surat perjanjian itu. Sudah sejak lama Dave mengicar posisiku.
Semua yang aku miliki sekarang tinggal kenangan artinya aku harus kembali ke Jakarta. Aku harus meniggalkan kota yang telah memberiku banyak sekali kebahagiaan, kemewahan, cinta, dan persahabatan. Semua hal yang sudah terjalin indah 4 tahun ini. Kota Milan yang mempunyai dua klub sepakbola, AC Milan dan Inter Milan.
Aku  tak bisa lagi menonton pertandingan sepak bola setiap akhir pekan di stadion  Giuseppe Meazza, San Siro, Milan. Bersama teman-temanku di  Milan’s Red and Black Brigade. Kami adalah penguasa curva sud di stadion Giuseppe Meazza , San Siro. 
Tak bisa lagi menikmati hangatnya kopi di persimpangan Cordusio. Tentunya aku tak dapat lagi menyicipi lezatnya Pizza. Di  restoran Pizza di dekat  stasiun bawah tanah Farmogosta.                                                                                                                          
Jam tanganku sudah menunjukan pukul 11: 00 siang. Aku janji sama Mila untuk makan siang bersama. Dia perempuan keturanan Indonesia Itali. Mungkin setelah aku bertemu dengannya rasa galauku dapat memudar. Aku juga ingin menceritakan padanya tentang masalah yang aku hadapi.
Lama menuggu. Akhirnya dia datang juga. Kali ini dia datang tak dengan senyum manisnya. Mukanya terlihat serius. Tak memancarkan  kegembiraan.
“Sebenarnya hari ini aku ingin membicarakan satu hal penting” katanya serius.
“Rom, aku rasa lebih baik hubungan kita berakhir saja” sambungnya. Aku lihat matanya yang mencoba menahan air mata sambil mengalihkan pandangan dari mataku.
“Tapi, kenapa?” kataku tak habis pikir dengan ucapannya
“Coba lihat ini” dia menyerahkan padaku amplop coklat yang berisi foto-foto.
“Dave, yang memberikannya padaku” sambungnya
Aku lihat foto-foto itu. Ternyata adalah foto-foto saat aku bercumbu dengan perempuan lain. Aku tak percaya mengapa ini dapat terjadi. Aku tak pernah berfoto seperti ini. Aku benar-benar tak habis pikir. Aku bingung ternyata orang yang paling aku percayai menjebakku.
“Sudahlah Rom, tidak ada yang harus dijelaskan lagi” katanya sambil pergi meniggalkanku.
Rasanya aku ingin berteriak sekencang mungkin. Atas semua ini. Tetapi, aku harus tetap bertahan. Aku putuskan untuk ke Bank. Agar aku bisa membayar tagihan apartemen dan tagihan lainnya. Stelah itu aku bereskan masalahku dengan Mila dan tentunya juga dengan  Dave. Aku juga berniat memindahakan semua tabunganku ke cabang Jakarta.
“Maaf, Anda tak dapat mengambil uang, karena rekening tabungan Anda nol atau tak ada uang sama sekali” kata seorang tailer ramah.
“Apa! Mana mungkin ini terjadi?” aku benar-benar tak mengerti
“Coba Anda lihat ini!” katanya lagi
“Tapi, bagaimana mungkin ini terjadi?” kataku
“Bukanya Anda sendiri yang menginginkan rekening anda di tutup dan dipindahkan ke rekening Anda yang lain” kata seorang manajer bank.
“Ini tanda tanga Anda, bukan? Anda juga menyuruh teman Anda,  Dave”
Seakan mendapat tamparan keras tepat di pipiku. Bagaimana mungkin? Aku tak pernah menyuruh Dave melakukannya. Rasa sabarku sudah habis. Aku harus temui Dave dan meminta penjelasan. Aku harus membuat dia bertekuk lutut dihadapanku. Meminta maaf atas segala yang dia perbuat.
Dalam perjalanan ke apartemen Dave. Aku menaiki kereta bawah tanah jalur 1 tujuan Molino Dorino. Aku  duduk bersebelahan dengan seorang gadis pemabuk. Dia tiba-tiba muntah dibajuku. Aku tahu itu tidak sengaja tapi benar-benar membuatku kesal. Dengan seenaknya dia pergi tanpa mengucapkan maaf. Meniggalkan aku yang sibuk membersihkan bajuku. Serta menahan malu karena semua pandangan mata mengarah padaku.
Hari ini seakan menjadi hari yang tak bersahabat. Berkali-kali aku tersandung. Rasanya ingin sekali aku menonjok wajah Dave. Sekarang aku berada tepat di depan apartemen Region tempat Dave tinggal. Aku akan membalasnya. Aku akan membuatnya memohon padaku.
Tiba-tiba, lift yang kami naiki berhenti. Apalagi yang akan terjadi padaku, tuhan? Batinku bergumam. Di sebelah tepat berdiri seorang ibu hamil. Nampaknya dia sedang hamil tua. Aku hanya berfikir semoga dia tak melahirkan di lift. Semoga tidak. Aku dengar sebuah nada peringatan dari luar litf. Agar para penumpang yang di berada di dalam tidak panik.
Sepuluh  menit  kemudian aku lihat wajahnya berkeringat dan menahan rasa sakit. Oh, tidak jangan ini bukan waktu yang tepat. Aku hanya tersenyum kecut menatapnya. Semoga dia tahu yang aku maksud.  
“Aku rasa, sebetar lagi aku akan melahirkan” katanya sambil memegang perut buncitnya
“Memangnya sudah berapa bulan?” tanyaku sedikit panik
“9 bulan” katanya yang tampaknya semakin tak kuat menahan rasa sakit.
Aku tak dapat melayangkan sepatah kata.
Dia terjatuh perlahan dari berdirinya. Aku menadahnya. Situasi ini membuat aku benar-benar bingung luar biasa. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku lepas jaketkku dan menyelimutinya.
“Baiklah, nama Anda siapa? Namaku Romi” tanyaku padanya
“Gisela” jawabnya sambil menahan rasa sakit.
Aku mencoba untuk tenang dan membimbingnya. Walau aku bukan seorang dokter tapi hal seperti ini sering lihat di TV. Akhirnya baik mungil itu keluar dari rahimnya. Tak lama kemudian pintu lift terbuka. Banyak orang yang tampak khawatir dengan keadaan kami. Begitu juga dengan sang ayah dari baik tersebut.
Aku mencoba untuk menghindar dari kerumunan  orang banyak. Aku tetap pada tujuanku mencari Dave.
Tingnog. Suara bel kamar aprtemen Dave. Tapi tak ada yang menjawab. Aku terus mencoba menekan bel. Tetap saja tak ada yang membukakan pintu. Apa jangan-jangan dia telah menghilang atau melarikan diri. Sial. Aku pasti keduluan lagi.
Aku putuskan untuk kembali ke apartemenku. Jam tanganku sudah menunjukan pukul 09:00 malam. Aku akan mandi dan berkemas.
“Taxi!” teriakku sambil mengcungkan jempolku.
Dalam perjalanan aku terus merenungkan kejadian ini. Apa maksud semua ini. Apa peringtan atas kesombonganku.
“Angkat tangan!” seru si supir taxi sambil mengacungkan pistol kearahku
Tanpa berkata apa-apa aku langsung mengangkat tanganku.
“Keluarkan isi kantongmu. Cepat!” sambil mengarahkan pistolnya padaku
“Keluar!” teriaknya kearahku.
Tanpa aba-aba lagi aku keluar dari taxi.


Benar-benar hari termalang bagiku. Rasanya aku ingin mati saja atas semua yang terjadi padaku.
Saat aku menyebrang. Tiba-tiba,  sebuah cahaya membuat mataku silau. Ternyata cahaya itu berasal dari sebuah mobil.
Bruk. Mobil itu menabrakku. Bagaimana dengan nasibku? Mungkin ini adalah hari terakhirku di Milan?
___________________________________THE END____________________________

Sabilla Fardhini - 16209063

Kamis, 15 Maret 2012

PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.

Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

1.      Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1.      Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
               Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

2.      Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
               Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

3.      Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
               Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

4.      Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
               Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
               Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
 
2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 
Contohnya:
-          Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)

-          Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

2.       Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
-          Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

-          Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen   juga dapat dijadikan silogisme.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H.Abu . 1998 . psikologi Umum . jakarta : PT Rineka Cipta
Ambarwati, Sri  Bahasa Indonesia untuk SMA / MA kelas X semester genap. Klaten , Jawa Tengah : CV Viva Pakarindo
Arifin, Zaenal, E. dan S.Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Akademika Pressindo


SABILLA FARDHINI
16209063